Halaman

Powered By Blogger

Senin, 04 Maret 2013

Surat Cinta dan Buku keren



GARA-GARA SURAT CINTA
       Saya tidak menyangka sama sekali, saya mendapatkan hadiah sebuah buku bagus yang sarat hikmah dari setiap kata-katanya, buku ini berjudul “ RAHASIA MENJADI MANUSIA KAYA ARTI”  karangan Abdul Cholik, yang biasa disapa Pakde oleh para blogger dan sahabat-sahabatnya. Pakde adalah seorang purnawirawan Angkatan Darat. Sebelum membaca isi buku tersebut, awalnya terbersit dalam pikiran saya, (karena dilihat dari covernya yang sangat serius) bahwa isi buku itu adalah bacaan yang ‘berat’ yang membutuhkan pemikiran yang dalam dan energi ekstra untuk memahami dan mencerna isi tulisannya, apalagi penulisnya adalah mantan seorang serdadu, dah kebayang bagaimana tegangnya membaca buku itu!.  Eeehhhh…. ternyata dugaan saya salah besar, baru baca beberapa judul saja saya sudah cekikikan, ketegangan di kepala saya melentur, dan ketakutan saya lumer bersama derai tawa saya ketika membacanya terus dan terus, karena isinya membuat kita semakin penasaran terus untuk melanjutkan membaca. Memang bahasa yang digunakan Pakde dalam buku perdananya ini sangat ringan, kita tak perlu mengernyitkan alis karena tulisan yang sulit untuk dipahami, juga banyak joke-joke segar dalam setiap tulisannya, tapi eiittt… tunggu dulu!!!,  tulisnnya bukan berarti tanpa makna, dari setiap judul tulisan selalu ada hikmah yang ditulis di bawah sebagai intisari dari setiap cerita. 



       Alhamdulillah saya mendapatkan buku ini secara gratis, GRATIS???? Ya… gratis, tanpa sepeser pun saya mengeluarkan uang utuk mendapatkannya, kok bisa?, mungkin sudah rezekinya saya, Allah Maha Adil, awalnya saya ikut komen blognya mbak Esti yang mengadakan Give away di grup IIDN ( saya lupa judul blog dan tanggalnya ), isi blognya tentang surat menyurat, dan kami diminta untuk mengomentari dan menceritakan tentang pengalaman kami mengenai surat menyurat, saya iseng awalnya, saya tulis cerita tentang surat cinta terakhir dari almarhum suami yang masih saya simpan sampai saat ini, dan ternyata komenan saya itu yang mendapat penilaian dari yang empunya blog, dan hadiahnya adalah buku keren di atas. Alhamdulillah! Air mata haru campur kangen saya ketika membaca surat cinta itu, kini tergantikan dengan derai tawa ketika membaca buku karangan pakde Cholik.
       Terima kasih saya ucapkan buat mbak Esti, dan pakde Cholik, teruslah berkarya, kami nanti tulisan selanjutnya, semoga Allah SWT menggantinya dengan yang lebih baik dan berkah, aaammiiinnn!! 

      

Selasa, 26 Februari 2013

Senyum Simpul



DAN  AKHIRNYA “ Saahhhhhh!!!!”
 Ada- ada saja tingkah laku anak-anak kalau kita cermati, tingkah mereka yang menggemaskan, membuat bingung, membuat geli dan bahkan menyebalkan. Orangtuaku bilang kalau anak-anak itu antara cinta dan bencinya melebur jadi satu, antara tingkah lucu dan menyebalkannya hanya terhalang kabut tipis saja, dalam waktu satu menit dua tingkah yang bertentangan itu terjadi bergantian atau bahkan  bersamaan.
Contohnya saja anak saya yang keempat, saya memanggilnya Abank, usianya baru tiga tahun, doyannya makan coklat dan es krim, suatu hari dia sakit batuk pilek, dia memaksa saya untuk membelikannya  es krim dari pedagang yang lewat, saya rayu habis-habisan, tapi dia keukeuh dengan pendiriannya dia terus memaksa untuk dibelikan es krim, hadeuhh… kadang-kadang saya tak tahan dan tak sabar dengan sikapnya, dia menangis menjerit-jerit, memukul dan menendang saya, akhirnya saya menyerah, karena ayah saya, kakeknya memberikan uang selembar ribuan lalu si Abank pun menang, dia berlari keluar dan memanggil tukang eskrim yang sengaja berhenti di depan rumah pelanggan ciliknya yang setia. Lalu dengan senyuman khasnya, dia masuk ke dalam rumah dengan girang, spontan saya manyun, “Abank jangan banyak-banyak makan es krimnya ya… dikitttt…. aja, ayo kasih Mama sisanya!” saya coba merayunya, padahal dibalik itu saya juga ngiler pengen nyicipin hehehe…, “ Ga ahhh!, ini es klim Abank Ma!, Mama sok beli aja sendili!” dia berbalik membelakangiku, hadeuhh rayuan gombal saya engga digubris, “ Abank, kamu kan lagi batuk!” saya pake jurus kedua, “ Entar tambah sakit lhooo….!!!” Dia masih tak peduli, dan akhirnya sebuah es krim itu habis ditelannya, “ Kalau Abank sakit batuknya tambah parah, tenggorokannya sakit, suaranya jadi kayak kodok, dan badannya demam, jangan nangis yaa…. jangan minta dibeliin obat batuk!” ancamku, “ Engga ma! Nanti kan batuknya dimakan sama es krim disini!” jawab Abank sekenanya, sambil menunjuk mulutnya, huuuuaaaaaa!!!!, dia punya akal juga rupanya, saya hanya tertawa geli mendengar jawabannya. Abank menatapku tak mengerti.
Lain lagi dengan kakak sulungnya, saya memanggilnya Aa, sekarang dia sudah kelas Delapan, dia mungkin sudah lupa dengan kejadian waktu dia masih duduk di TK, tapi setiap saya teringat kejadian itu saya selalu cekikikan sendiri, hehe malu juga ya tertawa sendiri !!!, Waktu itu kami masih tinggal di Bandung, saya baru melahirkan anak yang ketiga, seperti biasa hari Minggu anak-anak libur sekolah, Aa dan Kakak  (anak kedua kami) bermain di luar rumah, saya beres-beres di dalam, sedangkan ayah mereka pergi ngantor untuk kerja lembur.
Hari sebelumnya dia bertanya pada saya dan suami tentang kelahiran anak, “Ma, kenapa ada bayi di perut Mama?” Tanya Aa, “Hmmm, itu dikasih Allah, kenapa gitu?” “ Si kucing juga ya?” sambungnya,memang  di rumah kami selalu saja ada kucing yang numpang melahirkan, kebetulan suami memang penyayang kucing, anak-anak juga jadi ikut-ikutan menjadi penyayang kucing. “Ya!” jawabku singkat, kulihat ayahnya hanya nyengir, “ Iyaa… tapi harus menikah dulu,A!” ayahnya menimpali, “ Menikah itu apa?”  “Ya… seperti kamu lihat di fhoto Mama sama Babeh” lanjut ayahnya, kemudian Aa mengambil album fhoto pernikahan kami, “ Yang ini ,Beh?” tanyanya, ayahnya hanya mengangguk, Aa menunjukkan sebuah fhoto ketika ayahnya bersalaman dengan ayahku kakek mereka, “Ini teh yang dibilang ‘sahhhh’ kayak di Film ya, Ma?” rupanya Aa masih penasaran, aku hanya tersenyum “ Kamu lihat dimana?” “Itu Ma yang di film di TV, kalau yang nikah teh suka dibilang ‘saahhh’ gituuuu!” saya dan suami hanya tersenyum.
Hari Minggu yang cerah, Alhamdulillah, setelah si kecil bobo, saya segera beres-beres, dan baru saja selesai, tiba-tiba saya lihat si Aa berlarian di dalam rumah, kemudian keluar, dia seperti tegesa-gesa, ada sesuatu yang dicarinya, ohh oooowwwww, ternyata si kucing betinalah yang dicarinya, rupanya kucing itu ngumpet di bawah meja, Aa mengusirnya keluar, entah apa maksudnya, si kucing pun berlari keluar ternyata di luar sudah menunggu seekor kucing jantan. Kedua kucing itu lari berkejar-kejaran, yang betina lari sekencang-kencangnya seperti ketakutan, sang jantan tak mau kalah, terus semangat mengejar sang betina, mereka berputar mengelilingi taman depan rumah, tapi? Kenapa si Aa ikut-ikutan berlari juga? Apa yang sedang dilakukannya? Saya tambah penasaran, saya juga membuntuti si Aa, si kucing ke utara, dia juga berlari ke utara, si kucing ke selatan dia juga berlari ke selatan, seolah-olah ada sesuatu yang dicarinya dari kedua kucing itu, kemudian saya masuk ke dalam rumah, dan mengintip dari balik jendela, saya lihat si Aa berhenti berlari, dia kecapean, nafasnya ngos-ngosan, kemudian masuk rumah dan mengambil minum “ Aa… kenapa lari-lari?” tanyaku “ Hmmmm ga apa-apa kok ,Ma!” “ Kamu nyari apa, atau main petak umpet?” lanjutku pura-pura tidak tahu, “ Hmmmm ga Ma, engga apa-apa…” lalu dia berlari keluar rumah, ada yang disembunyikan dalam pikirannya, saya tambah penasaran, saya intip lagi di balik jendela, ternyata sejoli kucing itu sudah ada di depan rumah, mereka sudah berhenti berkejaran, dan siap untuk melakukan ‘perkawinan’, si Aa menunggu mereka, berdiri di belakang kucing yang sedang kasmaran itu, dan akhirnya…..”Saaaahhhhhh!!!!” si Aa berteriak lantang, sejoli kucing itu selesai berkawin, dan mereka pun bubar jalan, ohhhhh ternyata ini lho yang ditunggu dan dicari anak sulungku? Saya hanya tertawa geli melihatnya, “ Aa tadi ngapain kamu diluar?” tanyaku ketika dia sudah masuk rumah lagi, “Ga apa-apa ,Ma!” jawabnya malu-malu, “ Itu tadi teriak ‘Saaahhh’ buat apa?” saya tetap berpura-pura, “Ohhh itu Ma, kan si kucing tadi lagi menikah, kata temen-temen kalau kucing numpuk berdua itu lagi menikah, makanya aku bilang ‘saahhh’” jawabnya polos, “Haahahaa,” saya tergelak “ Kenapa Mama tertawa?” “ Ya atuh si kucing mah kan bukan manusia, jadi ga usah ada penghulunya, ga usah dibilang ‘sah’ gitu!!!” “ Atuh kasihan Mama, nanti anaknya ga diakui sama bapaknya” lanjutnya, saya semakin geli mendengar ceritanya, “Kata siapa?” “ Kata Babeh kemarin kan katanya kalau menikah dulu entar anaknya diakui sama bapaknya” Ohhhhhh….gitu tho… maksud si Sulung, kujelaskan semuanya dengan bahasa anak-anak agar dia mengerti, dia pun mengangguk, namun  entahlah apa yang ada di benaknya sekarang. Yang penting di sudah”sahhh’ jadi anakku, hehehe…!!




Sabtu, 09 Februari 2013

Latihan bikin script



Judul : Emak Gue Galau

1, INT. DALAM RUMAH. SIANG
Nayla gadis remaja berambut ikal panjang sebahu, nampak gelisah. Dia mondar mandir di depan kamar ibunya yang terkunci rapat sejak tadi malam, dia tak mengerti apa yang terjadi dengan ibunya selama ini, sungguh! Baginya ini adalah suatu siksaan batin yang sangat berat.
NAYLA ( mengendap di depan kamar ibunya, dan memanggilnya lirih ) 
Ma, mama…!!!
Tok tok tok ( suara pintu diketok )
Jemari kanan Nayla mencoba membuka pintu kamar, tapi terkunci rapat
NAYLA
Ma, mama…!!!!! ( suaranya sekarang lebih keras )
MAMA
Hmmmmm ( suara mama bergumam tanpa membuka pintu )
MAMA ( asyik sendiri di kamar dengan laptop barunya, rupanya Mama sedang chatting di internet lewat Skype )
NAYLA ( Menempelkan kupingnya ke pintu supaya bisa mendnengar suara Mama lebih jelas )
Trtkk tek tek trrrkkk te tek( suara jemari menekan tombol keyboard )
MAMA ( tertawa sendiri )
Hehehehe…
NAYLA
Ma! Mama buka pintunya donk!
MAMA
Ga bisa mama lagi sibuk! Tanggung nih!
NAYLA ( Mendengus kesal )
Huhhh!
NAYLA berpaling dari pintu kamar dengan perasaan kesal dia menendang apa saja yang ada di depannya
Kursi pelastik, sapu ijuk, dan tempat sampah jadi sasaran tendangannya,
Gubrak gedubrak gedubrak
( suara benda-benda itu berjumpalitan )
NAYLA ( mendengus kesal )
Huh Mama sudah gila rupanya, dia jadi berubah seratus persen sejak Papa meninggal!!!
NAYLA ( terdiam di depan pintu kamarnya )
NAYLA ( membatin, memanggil Papa nya lirih )
Papa….
Air mata meluncur satu demi satu di pipinya
CUT TO
INT. 1. KAMAR MAMA.SIANG
MAMA ( jemarinya asyik dengan tombol-tombol di keyboard laptopnya )
MAMA ( menatap mesra lawan bicaranya di layar computer, seorang pria tampan dari Al Jazair yang sudah mengisi kekosongan hatinya sejak seminggu terakhir )
MAMA ( Mama menyapa pria itu lembut )
How are you?
HAMZA ( hanya tersenyum manis )
MAMA
Can you hear me clearly?
HAMZA
Yes I can hear your voice clearly, darling!
(Mama dan Hamza saling menatap lekat, ada rasa bahagia di antara meraka berdua)
MAMA ( menunduk malu, dan melepas Ear Phone dari kupingnya )
MAMA ( merapikan kerudungnya yang hampir melorot )
HAMZAH ( menuliskan sesuatu di layar )
You look so beautiful Fatimah! ( ada symbol cinta di ujung tulisannya )
MAMA ( tersenyum bahagia dengan pujian itu dan menjawab pujian Hamza dengan tulisan juga )
Thanks, you look handsome too, I like your smile, it is so sweet! ( ada tanda smiley di ujungnya )
HAMZA ( terkekeh )
Thanks!

Puisi pertamaku




Kekuatan Cinta Bunda
Di setiap titik air mata bunda, ada setetes harap
Seuntai do’a, dan sekeping cinta
Di setiap desah nafas bunda, ada segenggam asa
Setitik cahaya, dan sepotong impian
Di setiap belai kasih bunda, ada sebuah cita, dan
Sebuah kekuatan yang tak kan tergantikan
Di setiap senyum bunda, ada sekilas cahaya
Yang selalu menyinari hati yang  gelap
Di setiap derai tawa bunda, ada sebuah kehangatan
Yang menghancurkan kebekuan
Bunda, tanpamu aku tak kan ada
Tanpa do’amu aku lemah
Tanpa desah nafasmu aku kalah
Tanpa kasih sayangmu aku tak berdaya
Tanpa senyummu aku gelap
Tanpa derai tawamu aku beku
Kekuatan cintamu adalah hidupku